Laman

Alia Sabur, Di Usia 19 Tahun Bergelar profesor


Umur bukan hambatan bagi remaja untuk menjadi profesor. Alia Sabur dicatat sebagai profesor termuda sepanjang sejarah oleh Guiness Book of World Record, bulan lalu. Di usianya yang memasuki 19 tahun, dia mengajar matematika dan fisika kepada mahasiswa sebayanya di sebuah universitas di New Orleans,Amerika Serikat. Perempuan ini memang terlihat lebih matang dibandingkan remaja seusianya. Sejak kecil Alia sering disebut sebagai anak ajaib karena kecerdasannya yang luar biasa.
Hal ini wajar, mengingat Alia sudah bisa membaca sejak berumur delapan bulan. Ketika IQ-nya dites, angkanya melebihi tabel penilaian. Alia mengikuti sekolah seperti anak biasanya, tetapi ketika duduk di bangku kelas 4 dia diizinkan mengikuti kelas di jurusan matematika Universitas Stony Brook setelah melalui beberapa tes.
Dia hanya mengerjakan tes tersebut dengan waktu 15 menit. Sang ibu yang pada waktu itu mengantar mengaku sedikit aneh dan memintanya memeriksa ulang,tetapi Alia sangat yakin pada apa yang telah dia lakukan.Profesor yang memeriksa pekerjaan Alia mengakui bahwa dia mendapatkan nilai sempurna. Alia berusia 10 tahun saat itu.Prof Harold Metcalf yang mengajar fisika dalam tahun pertamanya mengatakan, awalnya dia sangat skeptis.
”Dia hanya seorang gadis kecil. Tetapi,setelah dua hingga tiga kali pertemuan dia mulai memberi pertanyaan. Saya baru menyadari bahwa gadis ini ternyata mengerti dengan apa yang saya ajarkan di kelas,” ujarnya. Dia mengaku pernah melihat hal seperti ini pada anak-anak berusia 15–16 tahun. Tidak hanya fisika dan matematika, Alia juga menguasai alat musik klarinet.
Dia belajar dari Ricardo Morales, pemain klarinet inti di orkestra Metropolitan Opera. Alia berlatih selama dua tahun untuk memainkan musik Mozart dengan alat musik tersebut. ”Ketika memainkan musik tersebut,kita harus menyanyi lewat alat musik dan dia berhasil melakukannya, sangat indah,” ujar Morales. Alia bermain bersama The Rockland Symphony Orchestra yang menyebutnya sebagai anak ajaib berusia 11 tahun.
Prof Metcalf mengatakan, yang terjadi pada Alia tidak masuk akal.Metcalf juga mengatakan, hal ini mungkin menjadi impian setiap orangtua. Namun, jika ditilik lebih lanjut, hal ini akan membuat orangtua bingung. ”Bagaimana tidak, orangtua harus berpikir sekolah mana yang cocok untuk anak yang telah membaca Charlotte’s Web ketika dia berusia dua tahun?” ujarnya.
Ketika Alia berada di kelas 4,sekolah negeri mengaku tidak bisa memenuhi kebutuhannya. Tidak hanya itu,ketika Alia beralih ke sekolah swasta terbaik di Manhattan, diungkapkan bahwa kemampuan Alia terlalu pintar untuk berada di sekolah tersebut. Keadaan makin membingungkan ketika universitas tidak mau menerimanya karena terlalu muda.
Tetapi, Alia tertolong ketika Universitas Stony Brook memberikannya kesempatan. Pada umur 14 tahun dia menjadi perempuan termuda yang mendapatkan gelar sarjananya. Kemudian dia mendapatkan gelar MS dan PhD (ABD) bidang mesin dari Universitas Drexel. Saat ini dia mengajar fisika dan matematika di Southern University di New Orleans.
Universitas tersebut masih terkena dampak badai Katrina yang sempat menghancurkan kelas-kelasnya. Alia mengajar di sana karena ingin membantu korban Katrina. Tiga hari menjelang ulang tahun ke-19 Februari lalu, dia resmi menjadi dosen di Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan. Buku Rekor Dunia Guinness menobatkannya sebagai guru besar termuda dalam sejarah. Dia menumbangkan rekor sebelumnya yang dicatat oleh Colin MacLaurin, mahasiswa Isaac Newton, pada tahun 1717..Dia berpikir mengajar di sana akan lebih menantang. ”Walaupun saya tidak bisa berbahasa Korea, saya bisa bahasa matematika dan musik,”ujarnya optimistis.


0 Responses to "Alia Sabur, Di Usia 19 Tahun Bergelar profesor"

Posting Komentar

 

Kompas

Return to top of page Copyright © 2010 | Flash News Converted into Blogger Template by HackTutors